Mengenai Saya

Foto saya
malang, malang,jawa timur, Indonesia
anak Tuhan Yesus.. cinta Tuhan Yesus... i like editing photo,manga, and animation

Arsip Blog

renungan




Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Amsal 16:3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.

Ayat ini menguatkan apa yang sudah kita bahas beberapa hari lalu tentang diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Menyerahkan segala perbuatan kita kepada Tuhan adalah wujut lain dari mengandalkan Tuhan. Sama halnya dengan mengandalkan Tuhan mendatangkan berkat maka menyerahkan segala perbuatan kita juga mendatangkan berkat, yaitu segala rencana kita akan terlaksana. Apa yang kita harapkan yang menjadi tujuan dari rencana itu akan tercapai.

Banyak hal yang harus kita korbankan dalam hal menyusun rencana terutama materi dan tenaga. Kita ambil contoh sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dalam menyusun rencana kerja bisa mengeluarkan banyak uang dan melibatkan banyak orang. Akhir tahun yang lalu di tempat kami bekerja mengadakan rapat sampai beberapa hari untuk merencanakan program kerja tahun 2010. Pada rapat final, dana yang dibutuhkan khusus untuk divisi kami mencapai lebih dari 2 M dan melibatkan banyak orang, bagaimana dengan divisi lain? Saya kira hampir sama. Bagaimana kalau tujuan dari rencana ini tidak tercapai? Rugi besar bukan? Satu hal saya mohon kiranya Tuhan memberkati rencana ini agar tercapai sesuai tujuan.

Saudaraku, mengapa kita harus menyerahkan segala perbuatan kita kepada Tuhan? Itu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Kita hanya bisa memprediksi sesuai dengan kemampuan analisa kita tetapi yang tahu pasti hanya Tuhan.  Tuhan menyatakan itu pada ayat dibawah:

Yakobus 4:13-14 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

Banyak orang yang stress karena apa yang di rencakanannya lari dari apa yang diperkirakannya. Mereka stress karena tidak habis pikir kenapa perencanaan mereka bisa lari padahal recana itu sudah dipertimbangkan dan di analisa masak-masak. Secara logika seharusnya mereka mencapai keuntungan tetapi yang terjadi malah sebaliknya. Akbatnya mereka kehilangan segalanya.

Jika hal itu pernah terjadi pada diri kita mari kita koreksi apakah kita menyerahkan rencana itu kepada Tuhan. Apakah kita hanya mengandalkan kekuatan dan kehebatan kita?. Ingat, kita telah membahas tentang “diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan dan terkutuklah orang yang mengandalkan manusia”. Jika kita mengandalkan Tuhan maka kita akan menuai berkat, tetapi sebaliknya jika kita mengandalkan kekuatan kita maka siaplah untuk kecewa karena kita tidak menuai hasil sesuai dengan apa yang kita harapkan. Lalu apa yang harus kita perbuat? Mari kita perhatikan ayat dibawah :

Yakobus 4:15 Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Oleh sebab itu mari andalkan Tuhan, mari menyerahkan segala perbuatan kita dan mengandalkan Tuhan Tuhan dalam hidup kita maka segala yang kita rencanakan akan Tuhan berkati. Tuhan Yesus memberkati. Amin

Hidup rukun yang diberkati
Mazmur 133:1-3 Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Banyak orang yang menginginkan berkat dari Tuhan. Dia ingin memiliki keluarga yang diberkati, anak-anak, pendidikan, pekerjaan, usaha, dll yang diberkati. Banyak orang yang senang mengklaim janji berkat Tuhan namun syarat untuk janji itu tidak dituruti. Tuhan memang memberikan janji berkat, namun untuk memperoleh janji itu harus ada syarat yang di penuhi. Dan hanya kepada orang yang memenuhi syarat itulah janji itu Tuhan genapi.
Ulangan 11:26-28 Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini; dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.

Syarat yang Tuhan minta adalah agar kita mentaati segala perintah Tuhan dengan tidak menyimpang kekiri atau ke kanan. Kita harus tetap di jalurNya. Tutup telinga terhadap bisikan-bisikan yang ada disebalah kiri atau kanan.

Sesuai dengan ayat Mazmur 133:1-3 diatas, salah satu syarat yang Tuhan minta adalah agar kita hidup rukun dan damai. Dalam keluarga antara suami dan istri harus hidup rukun saling mengasihi dan saling menghormati, rukun antara anak dan orang tua dan dalam komunitas harus ada kerukunan antara sesama anggota.
Jika anda pada saat ini sudah berkeluarga maka ciptakanlah kerukunan didalam keluarga anda, maka Tuhan akan memerintahkan berkatnya turun atas keluarga anda.

Bila dalam satu keluarga antara suami dan istri, anak dan orang tua tidak hidup rukun dan damai, maka bukan berkat yang akan turun melainkan kutuk. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti karena saya pernah mengalami sendiri masalah itu. Ketika saya dan istri mulai sering muncul perselisihan maka anak kami akan sering sakit-sakitan. Kami mengamati itu dari beberapa pengalaman. Oleh sebab itu saya minta kepada istri untuk coba lebih bersabar dan mengerti antara satu sama lain.

Dari beberapa keluarga yang kita amati maupun dari berita yang pernah kita dengar, dimana antara suami dan istri sering terjadi percekcokan maka yang menjadi korban adalah anak-anak. Ada anak yang sakit-sakitan, anak menjadi pendiam/pemurung, tidak percaya diri, bahkan ada anak yang jatuh dalam pergaulan bebas dan narkoba. Bukankah itu wujud dari kutuk?


Oleh sebab itu ketika kita membiarkan keluarga kita hidup dalam percekcokan, hidup dalam ketidak rukunan, itu artinya kita membuka celah bagi kutuk untuk masuk. Sama juga artinya dengan kita membiarkan kutuk tumbuh subur dan berkembang dalam keluarga kita.


I Korintus 1:10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
2 Korintus13:11 Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai kamu!


Paulus menyadari bagaimana dampak negatip dari pada ketidak rukunan. Oleh sebab itu ia meminta kepada jemaat di Korintus untuk hidup dengan rukun. Dia ingin jemaat korintus di berkati oleh Tuhan. Syaratnya harus hidup dalam kerukunan.

Dari ayat 2 Korintus 13:11 diatas, juga dikatakan bahwa Tuhan akan menyertai senantiasa orang-orang yang hidup rukun. Kita harus menyadari bahwa sebagai orang Kristen kita tidak bisa hidup diluar penyertaan Tuhan. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita hidup tanpa penyertaan Tuhan. Saya sendiri tidak berani membayangkan.

Jika kita baca kitab Ayub, suatu kali Tuhan meninggalkan Ayub dengan menarik pagar perlindungan atasnya. Akibatnya dalam sekejabmata harta benda ayub habis, seluruh anak-anaknya tewas dalam satu hari. Bahkan istrinya akhirnya meninggalkan dia sendiri. Tuhan sengaja meninggalkan Ayub untuk menguji imannya yang mana akhirnya terbukti bahwa dia lebih mencintai Tuhan daripada harta dan anak-anaknya. Dari kisah ini kita bisa menarik kesimpulan bahwa jika Tuhan beserta kita, iblis tidak bisa menyentuh dan berbuat apapun terhadap hidup kita.

Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Oleh sebab itu jika kita ingin diberkati dan disertai oleh Tuhan maka kita harus hidup rukun dan damai. Antara suami dan istri, anak dan orang tua jangan ada pertengkaran. Binalah senantiasa kerukunan dan damai dalam keluarga masing-masing. Semoga Tuhan memberkati. Amin
Doa :
Bapa, Engkau adalah Tuhan yang Tritunggal, Bapa, Anak dan Roh Kudus, Engkau adalah satu, Engkau sangat mencintai persatuan. Oleh sebab itu Engkau senantiasa memerintahkan berkatMu keatas keluarga yang rukun.
Tuhan, berilah kami kerukunan didalam keluarga kami, biarlah cinta kasihMu ada diatas keluarga kami, karena kami ingin menjadi keluarga yang diberkati.
Terima kasih Tuhan, didalam nama Yesus kami sampaikan doa kami. Amin

Pencobaan tidak datang dari Allah

Yakobus 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

Dengan jelas ayat ini mengatakan bahwa pencobaan tidak berasal dari Allah dan Allah tidak pernah mencobai siapapun. Allah tidak pernah mencobai manusia tetapi malah sebaliknya manusialah yang sering mencobai Allah. Untuk lebih jelas mari kita perhatikan dua contoh kisah dibawah ini:

Kisah pertama, ada seorang ibu karena mengurus tiga anaknya yang masih kecil-kecil sering terlambat ketempat pekerjaannya. Akibatnya ia sering di tegur oleh atasannya. Karena tidak tahan hampir tiap hari di tegur, ia mengambil keputusan untuk berhenti dari pekerjaan dengan alasan dan berkeyakinan bahwa itu adalah kehendak Tuhan karena dengan demikian ia lebih memiliki waktu untuk memperhatikan dan merawat anak-anak serta memperhatikan suaminya. Ia berani mengambil keputusan itu karena ia yakin bahwa itu adalah kehendak Tuhan dan ia yakin bahwa anak Tuhan tidak akan pernah dipermalukan dan Tuhan pasti akan membuka jalan bagi mereka nantinya.

Saudaraku, apa yang menjadi alasan dari ibu tersebut adalah benar, namun apakah keputusan meninggalkan pekerjaannya itu adalah jalan terbaik dan sesuai dengan kehendak Tuhan terlebih lagi sesuai dengan waktunya Tuhan? Banyak orang mengambil keputusan yang salah karena sesuatu alasan yang mereka anggap benar dan sesuai dengan kehendak Tuhan padahal mereka lupa bahwa Tuhan juga mempunyai waktu yang tepat untuk menyatakannya. Sama seperti si ibu ini, alasannya untuk merawat, mendidik dan melayani suami adalah alasan yang benar dan pasti seturut dengan kehendak Tuhan, namun ia lupa bahwa Tuhan mempunyai waktu yang tepat sesuai dengan waktu-Nya dan tanpa disadari keputusan yang diambilnya adalah keputusan sendiri yang bukan merupakan kehendak Tuhan. Akibatnya selanjutnya adalah ia masuk kedalam zona penderitaan karena tidak lama berselang suaminya di berhentikan dari pekerjaannya karena sesuatu hal, dan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka mencoba usaha sana-sini namun gagal. Dan yang paling menyedihkan, demi sesuap nasi untuk anak-anaknya akhirnya sang suami jatuh dalam dosa pencurian.

Dikisah yang lain, ada seorang Bapak demi melakukan yang terbaik, memasukkan anaknya yang masih kecil pada sebuah asuransi kesehatan. Asuransi ini akan mengganti setiap biaya perawatan anaknya di rumah sakit. Jadi, setiap anaknya sakit apakah itu parah atau ringan ia memasukkan anaknya kerumah sakit untuk di rawat inap kemudian ia akan mengklaim semua biaya rawat inap tersebut kepada asuransi. Akibat yang terjadi bukan anaknya menjadi lebih sehat, malah sebaliknya anaknya semakin sering masuk rumah sakit bahkan akhirnya Dokter memvonis anaknya terkena kanker yang ganas yang gejalanya tidak pernah ada sebelumnya dan penyakit ini sulit di sembuhkan. Menurut saya pribadi peyakit ini bisa saja muncul karena didalam tubuh sang anak sudah terlalu banyak zat kimia yang berasal dari obat-obatan  yang dikonsumsinya selama berobat di rumah sakit.

Saudaraku, saya tidak menyatakan asuransi itu tidak baik. Asuransi itu baik kalau kita gunakan dengan benar dan jujur namun menjadi tidak baik kalau kita menggunakannya dengan tidak jujur dan didalamnya ada roh ketamakan.

Nah, dari kedua kisah ini apa jawaban mereka ketika hal ini dipertanyakan? Jawabannya adalah Tuhan sedang mencobai kami. Apakah benar demikian?  Tidak! Seperti yang dinyatakan pada ayat pembuka diatas, Tuhan tidak pernah mencobai siapapun. Yang sebenarnya adalah mereka jatuh dalam pencobaan karena perbuatan mereka sendiri dan hal itu dikuatkan oleh apa yang ditulis pada ayat dibawah:

Yakobus 1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

Tanpa disadari manusia sering jatuh kedalam pencobaan karena perbuatan dan keinginannya sendiri. Dan ketika hal itu terjadi mereka mempersalahkan Tuhan bahkan tidak jarang ada yang bersungut-sungut dan marah kepada Tuhan.  Seperti si ibu, sebenarnya masalahnya sepele, bukankah dengan lebih mempercepat jam bangun sudah dapat mengatasi masalahnya yang awalnya disebabkan oleh sering terlambat masuk kerja? Juga sama halnya dengan si bapak, bukankah dengan mengikuti segala ketentuan asuransi dengan benar dan jujur dan tidak memaksakan anaknya untuk selalu di rawat dirumah sakit dapat menghindarkan anaknya dari kelebihan zat kimia di dalam tubuh akibat obatan-obatan?

Jadi intinya, pencobaan itu bukan berasal dari Tuhan melainkan akibat dari keputusan kita yang salah. Oleh sebab itu mari, berhati-hatilah dalam mengambil tindakan. Jangan kita mengambil keputusan sembarangn dan berkata itu sudah kehendak Tuhan, dan mari hindarkan diri dari roh ketamakan agar kita tidak jatuh dalam pencobaan. Dan sekali lagi harus kita ingat bahwa Tuhan tidak penah mencobai kita, melainkan kita di cobai oleh keinginan kita sendiri. Tuhan Yesus memberkati. Amin

3 Rahasia Untuk Terlepas Dari Belenggu Masalah

 “Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua ” Kisah Para Rasul 16:26
Filipi, suatu kota di daerah Makedonia, merupakan salah satu tujuan Rasul Paulus dan rekannya Silas dalam pelayanan misi mereka. Seperti halnya di tempat lain, di kota ini Paulus juga mendapat tentangan dari orang-orang yang tidak suka akan pemberitaan injil. Bahkan mereka ditangkap dan didera, kemudian dimasukkan ke dalam penjara.
Setelah mereka berkali-kali didera, mereka dilemparkan ke dalam penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan sungguh-sungguh. Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke ruang penjara yang paling tengah dan membelenggu kaki mereka dalam pasungan yang kuat.” Kis 16:23-24
*courtesy of PelitaHidup.com
Keadaan ini tidak mempengaruhi semangat Paulus dalam mengikut Yesus ataupun memberitakan injil. Bahkan kita akan melihat bahwa belenggu maupun penjara tidak dapat membungkam dan menghalangi pelayanan mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali belenggu dosa maupun masalah yang mengikat kehidupan kita. Bahkan hidup kita seperti terpenjara, sehingga kita merasa bahwa kita tidak sanggup lagi berbuat apa-apa. Pengharapan hilang ditelan oleh keadaan maupun kondisi yang dialami.
Pekerjaan yang tidak menentu, orang-orang di sekeliling yang membenci kita, keuangan yang selalu berkekurangan, rumah tangga maupun keluarga yang selalu bermasalah, teman pelayanan yang juga selalu bertentangan dengan kita; semuanya itu yang selalu kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi keadaan ataupun masalah yang terjadi tidak boleh menghalangi kita untuk tetap setia di dalam Tuhan. Jangan sampai kondisi tersebut justru membelenggu bahkan memenjarakan hidup kita sehingga kita tidak dapat berbuat maksimal bagi kemuliaan nama Tuhan.
Berikut rahasia dari Rasul Paulus sehingga dia dapat terlepas dari belenggu dan penjara:
1. Doa dan Puji-pujian

*courtesy of PelitaHidup.com
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka.” Kis 16:25
Penjara tidak membuat Paulus dan Silas bersedih, muram, menangis, putus asa ataupun stres.Tetapi mereka justru menaikkan doa dan puji-pujian kepada Allah. Dipenjara ataupun tidak, tidak menjadi alasan bagi Paulus untuk berhenti berdoa atau memuji Tuhan. Dalam segala keadaan dia tetapi bersyukur kepada Allah, baik dalam keadaan senang maupun susah.
*courtesy of PelitaHidup.com
Puji-pujian yang dinaikkan akan membawa kekuatan bagi hidup kita. Terlebih lagi jika kita berada dalam suatu masalah. Ada kuasa di dalam puji-pujian. Tuhan bertahta di atas puji-pujian kita (Maz 22:4).
Bahkan lewat doa dan puji-pujian, kita akan terlepas dari belenggu dan penjara yang mengurung hidup kita.
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua. ” Kis 16:26
*courtesy of PelitaHidup.com
.2. Mempererat Hubungan dengan Tuhan
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.” Fil 3:10-11
Penderitaan yang dialami Paulus tidak membuat dirinya berhenti untuk mengenal Tuhan. Setiap derita dan aniaya yang dialaminya membuat Paulus lebih mengenal Allahnya. Paulus tahu bahwa pengenalan akan Tuhan merupakan suatu hal yang melebihi segalanya. Dan pengenalan akan Tuhan merupakan suatu harta yang begitu berharga yang jauh lebih bernilai dibandingkan segala apapun yang ada di dunia ini.
Oleh sebab itu, penjara tidak membuat Paulus bersedih, karena dia tahu bahwa dia memiliki sesuatu yang sangat berharga dalam dirinya. Dan Paulus tidak mau melepaskan hal itu, bahkan dia ingin lebih lagi mengenal Kristus agar dia dapat memperoleh mahkota yang sudah disiapkan baginya.
Masalah maupun pencobaan diijinkan Tuhan bagi hidup kita agar kita dapat lebih mengenal dan mendekat kepada Tuhan. Sakit penyakit, kebangkrutan, kegagalan dan bahkan pergumulan bertahun-tahun terjadi dalam hidup kita agar kita dapat lebih lagi mempererat hubungan kita dengan Tuhan. 
Dan ketika kita semakin intim lagi dengan Dia, maka tidak ada yang dapat menghalangi dan membelenggu semangat hidup kita, oleh karena sesuatu yang berharga telah menjadi bagian dalam hidup kita. Dan kita tahu pasti bahwa setiap janjiNya akan digenapi dalam hidup kita.
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya. ” Maz 73:25-26
.
3. Berpikir Positif
Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” Fil 4:8
Aniaya dan penjara bisa saja membuat Paulus merasa putus asa. Dia bisa saja kecewa dan protes kepada Tuhan. Dan sebagai manusia, dia juga bisa saja mengeluh dan bersungut-sungut. Tetapi yang kita lihat justru segala sesuatu yang positif keluar dari mulutnya. Dia tahu bahwa pikiran yang positif akan membawa dia kepada kemenangan.
Ketika bangsa Israel berada di padang gurun untuk menuju ke tanah perjanjian, banyak dari mereka yang bersungut-sungut atas keadaan yang mereka alami. Sebagian dari bangsa Israel yang bersungut-sungut ini tidak dapat masuk ke dalam tanah perjanjian (Bil 14:27-30).
Ketika kita berpikiran negatif, menggerutu, mengomel dan mengeluh, maka kita sedang melepaskan berkat yang sebenarnya sudah menjadi bagian kita. Marilah kita senantiasa berpikiran positif dalam keadaan seburuk apapun yang kita alami. Dengan demikian maka berkat Tuhan akan mengalir bagi kita. Masalah maupun pencobaan apapun tidak dapat membelenggu hidup kita yang senantiasa berpikiran positif. Kita akan terus melangkah maju meraih kemenangan demi kemenangan.
.
.
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” Fil 4:9
Rasul Paulus memberikan teladan yang begitu berharga bagi kita semua. Dia melakukan segala kehendak Bapa di surga dalam setiap langkah hidupnya. Penjara dan aniaya tidak dapat membelenggu hidupnya. Bahkan ketika dia tetap menjaga hidupnya murni di hadapan Tuhan, nama Tuhan semakin dimuliakan.
Demikian juga kita sebagai umat Tuhan, kita harus tetap menjaga hati kita di hadapan Tuhan. Ketiga rahasia di atas akan membawa kita untuk terlepas dari masalah apapun yang membelenggu kehidupan kita. Haleluya!

Berkat Bagi Yang Memilih Jalan Tuhan

 “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia, kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan, kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut.” Ulangan 13.4
Sejak manusia diciptakan, iblis berusaha untuk menipu manusia agar jatuh ke dalam dosa dan kehilangan berkat yang Tuhan sediakan. Hal itu berlangsung terus hingga sekarang, dan tidak akan berhenti hingga waktunya bagi si iblis telah habis. Iblis begitu berpengalaman dalam hal menipu manusia. Dia mempunyai pengalaman ribuan tahun, sehingga jika kita tidak berpegang teguh kepada FirmanNya, maka kita akan dengan mudah terperangkap oleh tipu muslihat si iblis.
Banyak sekali cara yang dapat digunakan oleh iblis untuk mengecoh kita, yaitu melalui kenikmatan harta yang berlimpah-limpah, kenyamanan atas posisi atau jabatan tertentu, pengakuan oleh orang banyak, dan masih banyak lagi tawaran-tawaran yang membuat kita berkompromi dengan dosa. Si iblis selalu menawarkan jalan pintas bagi kita untuk memperoleh semuanya itu, tetapi pada akhirnya kita akan terjerat dengan perangkapnya yang membawa kepada maut.
*courtesy of PelitaHidup.com
Tuhan Allah yang kita sembah bukanlah Tuhan yang tidak sanggup membuat kita diberkati dengan segala kelimpahan baik secara rohani maupun jasmani. Tetapi Tuhan kita Yesus Kristus, sanggup memberikan semua berkat sorgawi bagi kita yang setia kepadaNya.
Mungkin kita tidak sabar menunggu jawaban dari Tuhan. Tetapi Tuhan tidak berdiam begitu saja atas semua penderitaan yang kita alami. Dia akan memberikan jalan keluar bagi kita tepat pada waktunya. Dia telah merancang rencana yang indah bagi hidup kita.
Jika kita memilih untuk mencari jalan pintas atas masalah atau kemauan kita yang ingin cepat kaya, cepat dapat posisi atau jabatan, ingin cepat lepas dari kesusahan, dan kita menghalalkan cara-cara yang kotor di hadapan Tuhan; maka kita akan kehilangan rencana yang indah yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Sayang sekali jika kita mengorbankan semuanya itu hanya untuk kenikmatan sesaat, tetapi berujung kepada maut. Awalnya mungkin tidak kita sadari, tetapi itulah siasat iblis dalam menipu dan menjerat kita, sehingga pada akhirnya kita kehilangan berkat dari Tuhan.
.
*courtesy of PelitaHidup.com
Apa yang harus kita lakukan agar kita tidak kehilangan rencana Tuhan yang indah?

1. “TUHAN, Allahmu, harus kamu ikuti, kamu harus takut akan Dia

Dari awal kita harus menentukan sikap dan pilihan, bahwa kita memilih untuk mengikut Tuhan. Jika kita sudah menentukan sikap dari awal, maka iblis tidak akan bisa berbuat apa-apa. Tentukan sikap kita, perkatakan bahwa kita mengikut Yesus, deklarasikan kepada si iblis bahwa kita memilih jalan Tuhan. Dan akui Yesus dengan hidup takut akan Dia. Jauhi dosa dan jangan kompromi dengan dosa. Tidak ada yang disebut kebohongan untuk kebaikan. Dosa kecil tetaplah dosa. Pilihan kita akan menentukan jalan hidup kita.
Pilihan akan jalan Tuhan akan membawa kita kepada rancangan damai sejahtera.
*courtesy of PelitaHidup.com
.

2. “Kamu harus berpegang pada perintah-Nya, suara-Nya harus kamu dengarkan

Iblis tidak akan berhenti mempengaruhi pikiran kita dengan segala macam hal-hal yang negatif. Jika hidup kita tidak dipenuhi dengan Firman Tuhan, maka kita akan menjadi sasaran empuk bagi iblis. Penuhi hidup kita dengan FirmanNya. Baca dan renungkan Alkitab setiap hari. Dengar dan lakukan apa yang telah kita baca. Dengan begitu Firman Tuhan akan mendominasi hidup kita, sehingga segala tipu muslihat iblis dapat dipatahkan oleh kuasa Firman Tuhan.
.

3. “Kepada-Nya harus kamu berbakti dan berpaut

Ibadah tidak terbatas kepada kebaktian yang diadakan di gereja saja. Ibadah yang sejati adalah pola kehidupan kita seutuhnya. Ketika kita menjalani hari-hari kita dengan langkah yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, kita mengandalkan Yesus dalam memutuskan suatu hal/tindakan, kita senantiasa mengasihi sesama kita, kita tidak kompromi dengan dosa, kita membawa Yesus dalam tiap langkah hidup kita, setiap saat, kapan saja dan di manapun kita berada, maka itulah yang disebut dengan ibadah yang sejati.
Ketika kita senantiasa berpaut kepada Yesus, iblis tidak akan bisa menjerat kita, karena kita ada dalam perlindungan Tuhan.

*courtesy of PelitaHidup.com
.
Oleh karena itu, pilihlah jalan Tuhan sehingga kita akan menerima segala berkat kelimpahan yang telah disediakan bagi kita yang setia kepadaNya.
.
Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:
Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.


Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu–di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.
TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.
TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya.”
Ulangan 28:1-14

Ucapan Syukur: Sikap Yang Mendatangkan Mujizat
 “Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh. Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak
.” Matius 15:36-38
Kisah ini terjadi setelah Yesus berkotbah kepada orang banyak dan menyembuhkan orang-orang yang sakit. Kemudian Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa mereka harus memberi makan kepada orang banyak. Tetapi yang ada pada mereka hanyalah beberapa roti dan ikan, yang secara manusia, makanan tersebut tidak akan cukup untuk memberi makan ribuan orang.
Yesus meminta murid-muridNya untuk membawa makanan tersebut dan kemudian mengucap syukur atas makanan itu. Setelah Ia memecah-mecah roti dan membagikan kepada orang banyak, secara ajaib semua orang dapat makan dengan kenyang, bahkan ada sisanya. Apa yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin.
*courtesy of PelitaHidup.com
.
Apakah rahasia di balik mujizat yang terjadi itu? Rahasianya ada pada pengucapan syukur.
Ada kuasa di dalam ucapan syukur.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menyerahkan segalanya termasuk masalah-masalah yang kita alami kepada tangan Tuhan.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita berserah sepenuhnya.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita mengatakan kepada Tuhan bahwa kita mau dibentuk dan diproses dengan caraNya.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kasih Tuhan mengalir dalam hidup kita.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita membiarkan kuasa Tuhan bekerja mengubahkan hidup kita.
  • Ucapan syukur merupakan cara di mana kita menanggalkan segala keinginan kita dan menerima atas apa yang sedang terjadi, bahkan dalam keadaan yang paling buruk sekalipun.
Dan masih banyak lagi yang bisa kita peroleh dari sebuah ucapan syukur.
.
Bagaimana kita mengucap syukur?
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang masih kita miliki.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang sedang terjadi.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kasihNya yang masih tercurah bagi kita.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas kesempatan yang masih Tuhan berikan bagi kita.
  • Ucapkanlah terima kasih kepada Tuhan atas apa yang kita kerjakan.
Dan masih banyak lagi cara lain untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
*courtesy of PelitaHidup.com
Sama seperti kisah mujizat yang terjadi di atas, hal itu juga dapat terjadi dalam kehidupan kita. Seberat apapun masalah yang kita hadapi dalam pekerjaan/bisnis, separah apapun masalah rumah tangga yang kita alami, seburuk apapun keadaan keuangan yang dihadapi, hadapilah dengan sikap yang selalu mengucap syukur dalam segala keadaan. Kuasa Tuhan akan bekerja dalam kehidupan kita, sehingga mujizat akan terjadi. Pekerjaan kita akan dipulihkan, hubungan keluarga juga dipulihkan, bahkan keuangan yang serba minim juga akan dipulihkan.
Ucapan syukur akan mendatangkan kuasa Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan akan mencurahkan RohNya agar bekerja dalam hidup kita, memberi kita hikmat untuk melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan yang sesuai dengan kehendakNya. Apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang akan Tuhan berikan bagi kita.
*courtesy of PelitaHidup.com
Kuncinya ada pada ucapan syukur. Janganlah bersungut-sungut atas apa yang kita alami, karena sungut-sungut tidak akan menyelesaikan masalah. Tetapi sebaliknya, ucapan syukur akan mendatangkan berkat berkelimpahan atas kehidupan kita. Nama Yesus ditinggikan.
Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita.” Efesus 5:20



Berkorban Itu Indah


Musim hujan sudah berlangsung selama dua bulan sehingga dimana-mana pepohonan tampak menjadi hijau. Seekor ulat menyeruak di antara daun-daun
hijau yang bergoyang-goyang diterpa angin. " Apa Khabar daun hijau,"!! katanya. Tersentak daun hijau menoleh ke arah suara yang datang. "Oo,
kamu ulat. Badanmu kelihatan kecil dan kurus, mengapa?" tanya daun hijau. "
Aku hampir tidak mendapatkan dedaunan untuk makananku". " Bisakah engkau
membantuku sobat?" kata ulat kecil. "Tentu..tentu..mendekatlah
ke
mari."
Daun hijau berpikir, Jika aku memberikan sedikit dari tubuhku ini
untuk makanan si ulat, aku akan tetap hijau, hanya saja aku akan kelihatan
belobang-lobang. tapi tak apalah. Perlahan-lahan ulat menggerakkan
tubuhnya menuju daun hijau. Setelah makan dengan kenyang, ulat berterima kasih kepada daun hijau yang telah merelakan bagian tubuhnya menjadi makanan si ulat.
Ketika ulat mengucapkan terima kasih kepada sahabat yang penuh kasih
dan pengorbanan itu, ada rasa puas didalam diri daun hijau. Sekalipun
tubuhnya kini berlobang disana sini namun ia bahagia bisa melakukan bagi ulat kecil yang lapar. Tidak lama berselang ketika musim panas datang daun hijau menjadi kering dan berubah warna. Akhirnya ia jatuh ketanah, disapu
orang dan dibakar.


Apa yang terlalu berarti di dalam hidup kita sehingga kita enggan berkorban sedikit saja bagi sesama ? Tokh akhirnya semua yang ada akan binasa. Daun hijau yang baik mewakili orang-orang yang masih mempunyai "hati" bagi sesamanya. Yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan. Yang tidak membelakangi dan seolah-olah tidak mendengar ketika sesamanya berteriak minta tolong. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain dan sejenak mengabaikan kepentingan diri sendiri.
merelakan kesenangan dan kepentingan diri sendiri bagi sesama memang
tidak mudah, tetapi indah.
Ketika berkorban, diri kita sendiri menjadi seperti daun yang berlobang
namun itu sebenarnya tidak mempengaruhi hidup kita. Kita akan tetap
hijau,

Allah akan tetap memberkati dan memelihara kita. Bagi "daun hijau" , berkorban merupakan satu hal yang mengesankan dan terasa indah serta memuaskan. Dia bahagia melihat sesamanya bisa tersenyum karena pengorbanan yang ia lakukan. Ia juga melakukannya karena menyadari
bahwa ia tidak akan selamanya tinggal sebagai daun hijau. Suatu hari ia akan kering dan jatuh. Demikianlah hidup kita, hidup ini hanya sementara kemudian
kita akan mati. itu sebabnya isilah hidup ini dengan perbuatan-perbuatan
baik : kasih, pengorbanan, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan kerendahan hati.

Jadikanlah berkorban itu sebagai sesuatu yang menyenangkan dan membawa sukacita tersendiri bagi anda. Dalam banyak hal kita bisa berkorban. mendahulukan kepentingan sesama, melakukan sesuatu bagi mereka, memberikan apa yang kita punyai dan masih banyak lagi pengorbanan yang bisa dilakukan. Jangan lupa bahwa kita pernah menerima pengorbanan yang tiada taranya dari Yesus hingga kita bisa diselamatkan seperti sekarang ini.
JBu ALL


Macan dengan Nyali Tikus

Bacaan: II Timotius 1:3-1

Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, - II Timotius 1:7
Salah satu alasan mengapa kita tidak bisa mengembangkan senyum lebih lebar adalah karena kita terlampau dicekam oleh ketakutan kita sendiri. Boleh percaya boleh tidak, namun fakta berkata bahwa ketakutan adalah seperti kanker ganas yang menggerogoti sukacita kita. Semakin kita mengijinkan ketakutan mempengaruhi kehidupan kita, maka semakin sulit kita merasakan sukacita.
Cerita lama dari India menceritakan tentang tikus yang ketakutan karena melihat seekor kucing. Itu sebabnya tikus tersebut pergi kepada tukang sihir untuk menyulapnya menjadi kucing. Setelah tikus tersebut jadi kucing, kembali lagi ia dicekam rasa takut karena melihat anjing. Maka segera saja ia kembali ke tukang sihir dan minta mengubahnya menjadi anjing. Setelah jadi anjing, lagi-lagi ia takut ketika bertemu dengan macan dan minta kepada tukang sihir untuk mengubahnya menjadi macan. Tetapi ketika ia datang lagi dengan keluhan bahwa ia bertemu dengan pemburu, si tukang sihir menolak membantu lagi, “Akan saya ubah kamu jadi tikus lagi, sebab, sekalipun badanmu macan, nyalimu masih tetap nyali tikus.”
Ketika kita percaya kepada Yesus, kita diubah menjadi manusia baru. Hanya sayang, kita seperti cerita klasik tersebut. Kita mengaku sudah menjadi manusia baru, tapi “nyali” kita tidak baru. Daripada mengijinkan Kristus menguasai kehidupan kita, kita lebih mengijinkan ketakutan yang menguasai kita. Bukan iman, tapi rasa kuatir. Bukan keberanian, tapi rasa cemas. Tak heran sukacita kita padam. Tak ada senyum. Tak ada keceriaan. Sebaliknya, kegelisahan dan ketakutanlah yang terpancar dari hidup kita.
Seandainya kita memiliki nyali Kristus, tentu kita bisa bersukacita dalam segala keadaan. Paulus memiliki nyali Kristus, itu sebabnya penjara tak bisa membendung sukacitanya. Demikian juga situasi dan kondisi yang paling buruk sekalipun tak akan pernah bisa memadamkan sukacita kita, seandainya kita memiliki nyali Kristus. Sungguh ironis kalau kita mengaku sebagai anak Tuhan tetapi tak mampu lagi bersukacita karena situasi dan keadaan yang menantang kita. Bukankah seharusnya kita berani menghadapi setiap tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita? Kalau tak bisa tersenyum di tengah tantangan hidup, itu seperti seekor macan dengan nyali tikus.
Hadapilah semua tantangan hidup dengan optimisme dan sukacita
JBU ALL


Mata Ganti Mata ?

Bacaan: Amsal 24:23-34

Janganlah berkata: ?Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."- Amsal 24:29
Ketika saya membaca ulasan yang disampaikan oleh Abe Chehebar, CEO Accessory Network Group & Ghurka, saya tersenyum geli sekaligus mengakui kebenaran di dalam kata-katanya. Ia berkata seperti ini, “Hasil akhir dari teori mata ganti mata, gigi ganti gigi adalah dua orang ompong yang buta. Balas dendam adalah hal yang tidak masuk, apalagi jika terjadi dalam dunia bisnis!”
Dalam dunia kerja kadangkala kita harus berhadapan dengan pihak lain yang sangat menjengkelkan kita. Kita merasa dirugikan. Kita merasa diremehkan, dihina, atau dipandang sebelah mata. Kita merasa dipojokan, dijegal dan dijatuhkan. Itu hal yang sangat menyakitkan. Jika kita seorang karyawan, ada kalanya kita berhadapan dengan rekan kerja yang penuh tipu daya dan intrik demi menjatuhkan kita. Lalu bagaimana reaksi kita menghadapi semuanya itu? Akankah kita membalas setimpal dengan apa yang telah dilakukannya kepada kita? Jika kita melakukan hal itu, kita telah melakukan teori mata ganti mata, gigi ganti gigi. Hasilnya, musuh kita memang jadi “buta dan ompong”. Namun jangan lupa bahwa kita sendiri pun jadi “buta dan ompong”!
Balas dendam jelas tidak ada habisnya. Mengijinkan kebencian menguasai hati kita hanya akan membuat hilangnya fokus terhadap pekerjaan kita sendiri. Semua waktu kita hanya dihabiskan untuk berpikir bagaimana kita bisa melakukan pembalasan yang setimpal. Meski akhirnya kita berhasil melakukan pembalasan yang setimpal, pekerjaan kita sendiri akhirnya terbengkalai dan kacau. Kita berhasil membuat musuh kita buta dan ompong, namun hal yang sama juga terjadi pada diri kita.
Kunci keberhasilan Salomo ialah tidak membalas orang menurut perbuatannya. Dengan cara ini sebenarnya kita telah menghentikan permusuhan yang tidak ada habisnya. Yesus juga meneguhkan hal ini dengan hukum kasih, sehingga kita tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi sebaliknya membalas kejahatan dengan kebaikan.
Hasil akhir dari teori mata ganti mata, gigi ganti gigi adalah dua orang ompong yang buta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar